Hello pembaca
hari ini kita akan membahas tentang ISO pada kamera kita
ISO yang dimaksud disini adalah standard ukuran angka yang dikenal untuk mengukur kecepatan film (dahulu) saat ini dikenal kepada sensitivitas dari sensor kamera digital
sebelumnya standar ukuran kecepatan film ini sudah ada namanya sebelum ISO, contoh adalah ASA dan DIN, namun pada 1974 menurut wikipedia mereka menggabungkan standarnya dan menggunakan nama ISO sebagai patokan standar.
untuk menangkap cahaya kita memerlukan media spt film dahulu kala, hari hari ini kita manggunakan sensor pada bodi kamera, nah umumnya di pasaran (sejauh yang saya tahu) SENSOR pada kamera kita hanya tergolong oleh dua macam jenis teknologi sensor saja
- CCD (charge coupled device)
- CMOS (complementary metal oxide semiconductor)
menurut artikel disini kedua jenis sensor ini memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri
dahulu Nikon menggunakan CCD umumnya pada DSLR nya namun skrg Canon dan Nikon menggunakan CMOS pada DSLR nya, namun setiap kamera spesifik pada jenis sensor yang digunakannya saya kira dan ini berbeda seturut dari tujuan produknya itu sendiri
dahulu CCD dikenal lebih jelas NOISE nya pada gambar, dan CMOS umumnya lebih rendah NOISENYA
namum seiring teknologi berjalan saya kira saat ini kamera yang kelas middle end - high end sudah hampir tidak ada masalah dengan NOISE, terutama saat menggunakan ISO yang tinggi
umumnya deret ISO yang terdapat di kamera adalah:
namun pada model middle end - high end biasanya ditanamkan fitur yang lebih, seperti ISO nya bisa di naik kan / direndahkan lagi
contoh: ISO 50 (terendah saat ini saya rasa), diatas ISO 3200, spt ISO 204.800 dengan boost atau istilah lainnya untuk fitur ini.
selanjutnya kita mesti mengetahui bahwa menggunakan ISO haruslah bijaksana, bila anda ingin gambar foto anda optimal, dibawah ini anda akan melihat alasannya:
anda lihat dengan jelas bahwa menggunakan ISO diatas 1600 adalah ada resiko NOISE pada umummnya , kecuali kamera anda adalah High End tentu gambar ilustrasi ini jadi tidak akurat. namun saya amati ilustrasi ini dibuat dengan kamera middle end standard bukan high end
jadi bila anda terpaksa menggunakan ISO yang paling tinggi pada body anda ingatlah kembali resiko yang anda dapatkan NOISE yang besar
karena ISO mempengaruhi:
- NOISE pada gambar foto anda
- Shutter speed anda
- Aperture anda
inilah tabelnya
=======================================================================
ISO == NOISE (nilai ISO [sensitivitas kamera] berbanding lurus dengan NOISE)
artinya ISO naik, NOISE pun naik
ISO naik = Range Shutter Speed naik
ISO turun = Range Shutter Speed turun
artinya ISO naik, kecepatan shutter pun memliki range yang lebih besar (bisa dinaikan)/ sebaliknya
ISO naik = Range aperture naik
ISO turun = Range aperture turun
artinya ISO naik, range aperture pun lebih besar (bisa dinaikan)/ sebaliknya
=======================================================================
supaya jangan bingung contoh kasus:
----------------------------------
bila anda dalam ruangan indor, dan menggunakan lensa seperti 17-50mm f2.8, dan anda set aperture pada f4 atau f5.6, ISO 800 misal, umumnya Speed anda akan turun jatuh ke 1/ 15 atau 1/30 bila mengacu pada ukuran metering cahaya yang normal
apa yang dapat anda lakukan adalah:
- bisa menurunkan aperture ke f2.8 (bukaan besar) -> kalau anda mau tetap pake ISO 800
- menaikan ISO anda ke 3200 misal -> anda punya option tetap pake f4 dan Speed naik ke 1/60 atau lebih misal
tujuannya apa?
-> disini supaya SPEED nya jangan terlalu rendah sehingga gambarnya Blur (akibat terlalu pelan dan goyang), dan kontrol NOISE anda agar gambar anda optimal, mungkin saya sarankan paling tinggi ISO 1600
namun bila case khusus, ingatlah momen yang kita tangkap dgn kamera kita lebih penting dari gambar yang blur:
Canon eos 50D - f3.2 - ISO 3200 - 17mm - 1/100sec, klik perbesarlah dan anda dapat melihat Noisenya
nah kira kira sampai sinilah kita mengerti cara menggunakan setting ISO yang benar, kecuali jika anda ngin experimen untuk menciptakan gambar gambar dengan noise tinggi, silakan anda coba supaya anda dapat mengerti cara kerjanya
salam fotografi (AVC)
*Some data are from Wikipedia film speed
*Some data are from http://www.teledynedalsa.com/imaging/knowledge-center/appnotes/ccd-vs-cmos/
*Some images are from http://www.buildart.com/
*Another data used for educational purposed only and mods by the author of the blog
-----------------------------------------------------------------------
lihat tutorial yang lainnya disini, gratis dan bermanfaat.
Silakan komen atau memberikan pendapat, thx